Monday, 2 May 2016

PTIPD UIN SUKA

UPT. PTIPD merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) yang ada di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di awal sejarah pendiriannya, PTIPD berupa unit yang bernama Pusat Komputer (Puskom) dengan tugas yang masih sangat sederhana, sesuai dengan kondisi kebutuhan institusi saat itu. Secara yuridis, Puskom sudah ada sejak diberlakukannya Keputusan Menteri Agama republik Indonesia (KMA RI) nomor 385 Tahun 1993 tanggal 29 Desember 1993, tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam KMA RI tersebut terdapat pasal 60 yang memuat tentang Puskom dan menjelaskan bahwa Puskom adalah unsur penunjang IAIN Sunan Kalijaga di bidang komputer (pasal 60 ayat 1). Puskom dipimpin oleh seorang kepala, yang ditunjuk di antara pranata komputer senior di lingkungan Puskom yang bertanggungjawab kepada Rektor dan pembinaannya dilakukan oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik (pasal 60 ayat 2).
Keberadaan Pusat Komputer sebagai unit pelasana teknis atau unsur penunjang di IAIN Sunan Kalijaga juga dimuat dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor 399 Tahun 1993 tentang statuta Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan administrasi di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta diperlukan adanya sarana pendukung berupa Puskom yang berkemampuan tinggi, teruji tingkat validitasnya, efisien, efektif dan didukung oleh keakuratan data, kecepatan pengolahan serta keamanan yang terjamin, maka Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta saat itu, Prof. Dr. H.M. Atho Mudzhar, membentuk tim pelaksana penyiapan Program Pusat Komputer IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

laboratorium Agama UIN SUKA

Dalam master plan pengembangan dan pembangunan kampus IAIN-UIN tahun 2002-2003, UIN Sunan Kalijaga sebenarnya tidak merencanakan dan tidak ingin membangun masjid. Dalam grand design pembangunan kampus yang didanai pemerintah lewat Islamic Development Bank (IDB), yang akan dibangun hanyalah gedung-gedung perkuliahan dan perkantoran. Sebagai simbol kontinuitas masa lalu, sekarang dan masa datang, Masjid IAIN Sunan Kalijaga tetap akan dipertahankan dan dilestarikan, sebagaimana mestinya.
Namun, manusia merencanakan, tetapi Tuhan jugalah yang menentukan. Pada bulan Mei, tahun 2006, terjadi gempa yang dahsyat di Yogyakarta. Masjid yang hendak kita lindungi dan pertahankan tersebut, terkena gempa juga. Dan oleh tim ahli independen dari ITB, UGM dan UNAIR, bangunan masjid tersebut dinyatakan tidak boleh dan tidak bisa digunakan lagi. Selama 4 tahun lebih, warga kampus tidak memiliki masjid. Untuk sementara digunakan gedung Multipurpose sebagai masjid. Warga kampus telah merindukan hadirnya sebuah masjid baru pascagempa 2006. Itulah sebabnya, maka mulai tahun 2007 s.d. 2010, Masjid UIN Sunan Kalijaga dibangun kembali dengan dana APBN selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, yaitu tahun anggaran 2007, 2009, dan 2010.
Masjid terletak di tengah-tengah bangunan gedung perkantoran, fakultas, lab, dan infrastruktur kampus lainnya. Letaknya central, di tengah, dan lurus ke kiblat. Masjid menjadi bangunan yang paling tampak dan menonjol bila dilihat dari berbagai sisi. Masjid juga menjadi bangunan yang paling tinggi dan mudah dilihat dari atas/lebih-lebih dari pesawat. Ini menunjukkan bahwa masjid adalah bangunan paling penting, menjadi meeting point bagi seluruh sivitas akademika UIN Sunan Kalijaga. Masjid menjadi tempat belajar bersama, tempat bertemunya mahasiswa, dosen, dan karyawan dari 7 fakultas yang ada dan Program Pascasarjana. Bertemunya banyak orang dari berbagai fakultas, jurusan dan program studi di Masjid ini diharapkan menjadi awal terjadinya sharing pengalaman akademik dan sosial di kalangan sivitas akademika. Dari masjid ini kita berharap upaya integrasi dan interkoneksi bidang keilmuan dapat terwujud secara bertahap, mereka yang menekuni ilmu agama dapat belajar dari koleganya yang menekuni sains dan teknologi serta sosial dan humaniora, begitu juga sebaliknya, mereka yang menekuni sains, sosial dan humaniora juga mahir, dan cakap memahami keislaman secara komprehensif - menyeluruh.

Sejarah UIN SUNAN KALIJAGA

1951-1960
Periode Rintisan
 Periode ini dimulai dengan Penegerian Fakultas Agama Universitas Islam  Indonesia (UII) menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) yang diatur dengan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 1950 Tanggal 14 Agustus 1950 dan Peresmian PTAIN pada tanggal 26 September 1951. Pada Periode ini, terjadi pula peleburan PTAIN (didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 1950) dan ADIA (didirikan berdasarkan Penetapan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 1957) dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1960 Tanggal 9 Mei 1960 tentang Pembentukan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dengan nama Al-Jami'ah al-Islamiyah al-Hukumiyah. pada periode ini, PTAIN berada di bawah kepemimpinan KHR Moh Adnan (1951-1959) dan Prof. Dr. H. Mukhtar Yahya (1959-1960)

1960-1972
Periode Peletakan Landasan
 Periode ini ditandai dengan Peresmian IAIN pada tanggal 24 Agustus 1960. Pada periode ini, terjadi pemisahan IAIN. Pertama berpusat di Yogyakarta dan kedua, berpusat di Jakarta berdasarkan Keputusan Agama Nomor 49 Tahun 1963 Tanggal 25 Februari 1963. Pada periode ini, IAIN Yogyakarta diberi nama IAIN Sunan Kalijaga berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 1965 Tanggal 1 Juli 1965. Pada periode ini telah dilakukan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, dimulai dengan pemindahan kampus lama (di Jalan Simanjuntak, yang sekarang menjadi gedung MAN 1 Yogyakarta ) ke kampus baru yang jauh lebih luas (di Jalan Marsda Adisucipto Yogyakarta). Sejumlah gedung fakultas dibangun dan di tengah-tengahnya dibangun pula sebuah masjid yang masih berdiri kokoh. Sistem pendidikan yang berlaku pada periode ini masih bersifat 'bebas' karena mahasiswa diberi kesempatan untuk maju ujian setelah mereka benar-benar mempersiapkan diri. Adapun materi kurikulumnya masih mengacu pada kurikulum Timur Tengah (Universitas Al-Azhar, Mesir) yang telah dikembangkan pada masa PTAIN. Pada periode ini, IAIN Sunan Kalijaga berada di bawah kepemimpinan Prof. RHA Soenarjo, SH (1960-1972).

Monday, 25 April 2016

LATIHAN EXEL IF AND / OR , LOGICAL IF

Microsoft Exel

goa cerme

Bagi anda yang menginginkan sebuah wisata yang sedikit menantang adrenalin, maka Goa Cerme adalah pilihan yang tepat. Goa yang diyakini sebagai tempat berkumpulnya para Walisongo ini merupakan goa yang panjang dan dalam. Goa Cerme mempunyai panjang 1,5 km dan tergenang dengan air sedalam 1 hingga 1,5 m. Keindahan dalam goa ini yang membuat tertarik para wisatawan antara lain stalagtit dan stalagmitcanopyflowstone,gourdamgordin, sungai bawah tanah, dan sebagainya. Di goa ini juga terdapat ruangan yang sering digunakan untuk bertapa. Agar tidak tersesat, maka disediakan jasa pemandu yang akan memandu anda menyusuri goa dan menikmati keeksotisannya. Untuk mencapai Goa Cerme dapat menggunakan kendaraan umum dari terminal Giwangan menuju rute Jogja-Imogiri-Cerme. Setelah itu anda tinggal melanjutkan perjlanan dengan berjlan kaki menuju Goa Cerme.




sumber : http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/10/pesona-wisata-alam-di-bantul-di.html

UIN SUKA


Yogyakarta - Atlet Taekwondo Dojang UIN Sunan Kalijaga berjaya di ajang event Master Taekwondo Poomsae Champhionship 2016. Kejuaraan itu berlangsung pada hari Minggu, 10 April 2016 di Gedung AGP Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW).
Event Master Taekwondo Poomsae Champhionship 2016 yang di selenggarakan oleh Pengprov TI DIY tersebut diikuti oleh 350 Taekwondoin yang berasal dari Yogyakarta maupun dari Jawa Tengah. Dalam event ini, UKM Tae Kwon Do UIN Sunan Kalijaga menurunkan 8 Atlet yang terdiri dari 2 atlet putra dan 6 atlet putri. “ Meskipun dengan persiapan yang minim, dan berlatih dengan fasilitas seadanya, atlet-atlet ini bersaing secara ketat dalam perolehan medali ”, Ujar Muhammad Solikhin dan Rofiqoh Dwi Cahyani selaku manajer Tim. Dengan persaingan yang begitu ketat, atlet-atlet Tae Kwon Do UIN Sunan Kalijaga sukses menyabet 5 Medali Emas, dan 3 Medali Perak. Lima medali emas diraih oleh Mohammad Zahrudin Sahri (Mahasiswa Program Studi Keuangan Islam) yang turun di kelas poomsae senior putra, Nurul Fitri (Mahasiswi Program Studi Ekonomi Syariah), Putri Sari Sabrina (Mahasiswi Program Studi Psikologi), Azmy (Mahasiswi Program Studi Muamalat) yang turun di kelas Poomsae senior putri, dan Ananda Rizqika Putri yang turun di kelas prajunior putri.
Sementara itu, taekwondoin Ageng Asmara Sani (Mahasiswa Program Studi Hukum Islam Konsentrasi Keuangan Perbankan Syariah), Rita Saputri (Mahasiswi Program Studi Sosiologi) dan Nur Aena (Mahasiswi Program Studi Manajemen Pendidikan Islam) sukses menyabet medali perak kelas senior. Sabeum M. Yahya Ortega, Bagus Wibawa Budiraharja dan Mulia Rizqina cukup puas dengan pencapaian ini. Sebab, kita hanya membawa delapan atlet saja dan berhasil mendulang delapan medali. "Pencapaian ini sudah maksimal hanya dengan kekuatan 8 Atlet kita bisa bawa pulang 5 emas dan 3 perak,” ujar pelatih Taekwondo UIN Sunan Kalijaga itu. Dukungan dari pihak kampus UIN Sunan Kalijaga dalam hal ini Ruhaini Djamahunri, selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama ternyata mampu memeberikan semangat bertanding para atlet. Semoga kedepannya dukungan ini tetap terus berlanjut demi kemajuan UKM Taekwondo UIN Sunan Kalijaga Yogyakar, Tutur Aris Risdiana selaku Pembina UKM Taekwondo.

Sumber : http://uin-suka.ac.id/id/liputan/detail/17/ukm-taekwondo-sabet-5-medali-emas-dan-3-medali-perak

Monday, 28 March 2016

LAMBANG DAN LOGO UIN



Sebagai bagian dari upaya untuk memperbaharui citra UIN Sunan Kalijaga, sejak tahun 2010 dilakukan perubahan lambang dan logo universitas. Lambang dan logo yang baru adalah sebagai berikut.
Bentuk dasar lambang dan logo adalah bunga matahari dengan satu tangkai dan dua lembar daun. Kelopak bunga diwujudkan dalam bentuk ornamen klasik bercorak Islam. Helai daun sebelah kiri visualisasi huruf ‘U’, tangkainya huruf ‘I’ dan daun sebelah kanan huruf ‘N’ sehingga dapat dibaca U-I-N.
Lambang bercorak bunga menyerupai simbol jaring laba-laba kesalingterkaitan dan keterhubungan antara sains dan agama yang terpatri dalam ikon mozaik pada dinding luar gedung bangunan UIN—diambil dari ornamen pada dinding Istana Alhambra masa Khalifah Bani Umayah di Granada, Spanyol yang mencakup wilayah perbukitan. Istana Alhambra selesai dibangun pada abad ke-14, periode Muhammad Yusuf, 1333-1353 dan periode Muhammad V, Sultan Granada, 1353-1391 pada masa Dinasti Nasar/Daulah Ahmar (1232-1492). Seni ornamen tersebut memberi banyak pengaruh berbagai bangunan di Timur dan Barat. Perpaduan Timur dan Barat ini (La syarqiyyah wa la gharbiyyah) dapat dimaknai sebagai visi dan misi UIN yang ingin menepis dikotomi keilmuan menuju integrasi dan interkoneksi bidang keilmuan menuju keunggulan peradaban.

Monday, 21 March 2016

Bendungan Tegal

Image result for bendungan tegal

Bendungan Tegal merupakan salah satu obyek wisata yang ada di daerah Beran. Air yang mengalir tertahan oleh bendungan membuat tempat wisata ini menarik perhatian pengujuk untuk selfie. Kali opak yang menjadi kan air mengalir memisah kan antara dua desa barat dan timur. Di sebelah timur pengunjung dapat menikmati pemandangan sambil makan mie ayam cuma dengan harga 7.000 rupiah + minumm.
Buat kalian yang mau kesini jangan lupa bawa kamera ya .......

Berita

PGS. Rektor UINN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Machasin, MA., mengingatkan, lulus sarjana bukanlah tujuan, melainkan langkah awal untuk meraih tujuan. Ada banyak tujuan yang harus ditetapkan dengan mantap oleh semua lulusan sarjana : mencari peluang kerja, peluang beasiswa studi lanjut, meningkatkan kompetensi dengan megambil program profesi, dan bisa juga mengembangkan usaha produktif (interpreneurship). Sejauh ini UIN Sunan Kalijaga telah berupaya keras menumbuhkan budaya entrepreneurship bagi semua mahasiswa melalui berbagai event pameran produk, training kewirausahaan, dan program magang di berbagai dunia usaha. Upaya keras kampus UIN Sunan Kalijaga dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi semua mahasiswa dimaksudkan agar lulusan UIN Sunan Kalijaga tidak memiliki ketergantungan pada dunia kerja formal di pemerintahan maupun swasta. Tetapi diharapkan mampu melahirkan inovasi-inovasi baru di bidang interpreneurship, menciptakan lapangan pekerjaan yang mampu menyerap banyak tenaga kerja di lingkungannya.


Hal tersebut disampaikan Prof. Machasin selesai mewisuda sejumlah 570 orang sarjana, bertempat di Gedung Multipurpose kampus UIN Sunan Kalijaga, Sabtu, 28 November 2015. Wisuda Sarjana Periode I tahun akademik 2015/2016 UIN Sunan Kalijaga kali ini dilaksanakan 2 kali, yakni, Hari Jum’at, 27 November 2015 dengan jumlah wisudawan 318 orang dan Sabtu, 28 November 2015, dengan jumlah wisudawan 570 orang. Seluruhnya berjumlah 888 orang. Jumlah tersebut terdiri dari : 1 orang lulus D3, 775 orang lulus Sarjana (S1), 100 orang lulus Magister (S2), 12 orang lulus Doktor (S3). Sampai dengan wisuda kali ini berarti jumlah lulusan UIN Sunan Kalijaga adalah 49.154 orang, 475 orang diantaranya bergelar Doktor, dan 3.555 orang bergelar Magister. Sementara dari jumlah 318 yang diwisuda, 4 orang diantaranya berhasil meraih predikat sebagai lulusan terbaik dan tercepat, yakni: Lutfi Rahmatullah, S.Th.I., M. Hum. dari Prodi Agama dan Filsafat, Pascasarjana, dengan IPK 3,97, Khusnul Hidayah dari Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dengan IPK 3,84, Sokhip Mahfudin dari Prodi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dengan IPK 3,76, Qoniul Mu’azizah dari Prodi Biologi, Fakultas Saintek, dengan IPK 3,76.